Karena itu Hadi mendukung rencana Balikpapan mengusulkan PSBB.
"Saya sependapat dengan pak Walikota Balikpapan, memang harusnya sudah menerapkan PSBB. Nah, persoalannya kita dihadapkan dengan dua tuntutan. Pertama, persoalan ekonomi. Ada masyarakat yang bekerja secara informal yang tidak bisa makan kecuali harus keluar rumah. Di satu sisi kita juga harus memutus rantai Covid-19. Karena semua pakar menyadari cara yang paling tepat adalah dengan menerapkan stay at home, kebersihan diri, memutus rantai lewat PSBB atau lockdown. Kita menyadari, ini tidak ringan dan tidak gampang," ujar Hadi.
Terkait perekonomian, lanjut Hadi, catatan untuk Kaltim ada 96.111 yang masuk kategori harus mendapat santunan. Maka ikut terdampak petani, nelayan, seniman, itu totalnya kurang lebih 5 ribu. Di Kaltim totalnya kurang lebih 15 ribu yang harus mendapatkan santunan.
"Saya menyadari kita memang sama-sama susah. Karena ini bukan persoalan Kaltim saja, ini persoalan dunia. Bahkan nanti setelah kita menemukan obat atau antivirusnya pun persoalannya tidak akan berhenti begitu saja. Artinya, persoalan ini perlu waktu, setidak-tidaknya setahun ke depan," ujar Hadi.(redaksi politikal.id)