Senin, 25 November 2024

Wakil Wali Kota Samarinda Hadiri Rapat TPPS Sebut dua Persoalan yang dihadapi Pemkot Samarinda dalam Atasi Penurunan Stuting

Jumat, 14 Juni 2024 19:10

Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi menghadiri rapat monitoring koordinasi dan pendampingan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kota Samarinda (IST)

POLITIKAL.ID - Pada (13/6/2024) dilakukan rapat monitoring koordinasi dan pendampingan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kota Samarinda tahun 2024 secara video conference. 

Turut dihariri Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi yang dilaksanakan di Command Center, Balaikota Jalan Kusumabangsa Samarinda Kamis.

Rusmadi menegaskan komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan kesehatan di wilayah tersebut.

"Sepanjang tahun 2024, TPPS Kota Samarinda telah melaksanakan berbagai kegiatan koordinatif dan strategis," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa salah satu langkah penting yang telah diambil adalah pelaksanaan rembug stunting hingga tingkat kelurahan. 

"Pada tahun 2024 ini, Rembug Stunting sudah dilakukan sampai tingkat kelurahan dan berjalan dengan baik," ujar Rusmadi

Ia menekankan bahwa pelaksanaan Rembug Stunting ini merupakan bukti komitmen dan kolaborasi berbagai pihak untuk menurunkan angka stunting di Samarinda ada berbagai program, aksi, dan intervensi yang telah dilakukan oleh TPPS Kota Samarinda.

 "Sejumlah program, aksi, dan intervensi spesifik dan sensitif pun dilakukan, baik dalam bidang pangan, gizi, maupun sanitasi. Walaupun belum sepenuhnya maksimal, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, tingkat stunting di Kota Samarinda menurun dari 25,3 persen pada tahun 2022 menjadi 24,4 persen di tahun 2023," sebutnya.

Meskipun menunjukkan penurunan, Rusmadi juga menyoroti beberapa persoalan yang masih dihadapi dalam upaya penurunan stunting. Salah satu isu utama yang dihadapi adalah perilaku hidup bersih dan tingkat kunjungan ke Posyandu yang masih rendah.

 "Meskipun terdapat peningkatan tingkat kunjungan ibu hamil dan balita dari tahun ke tahun, angka ini masih perlu ditingkatkan lebih lanjut untuk memastikan intervensi yang efektif," jelasnya.

Selain itu, Rusmadi menggarisbawahi pentingnya pendekatan terpadu dalam penanganan stunting

"Upaya penurunan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial Kami perlu pendekatan yang holistik, melibatkan semua sektor mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. Kami terus mendorong sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal," tegasnya.

Rusmadi juga menekankan pentingnya edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi dan pola makan sehat

 "Pendidikan gizi harus terus ditingkatkan, terutama di kalangan ibu hamil dan ibu menyusui kesadaran akan pentingnya gizi yang baik dan pola makan sehat sangat berpengaruh terhadap penurunan angka stunting," Tuturnya.

Ia juga  menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Samarinda.

 "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim TPPS, kader kesehatan, serta semua pihak yang telah bekerja keras dalam penanganan stunting ini. Mari kita terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk mewujudkan Samarinda bebas stunting," pungkasnya.

(Redaksi) 

Tag berita: