Sabtu, 23 November 2024

Wali Kota Andi Harun Resmikan Gereja Pampang Samarinda yang Miliki Ciri Khas Keanekaragaman Etnis Indonesia

Senin, 10 Oktober 2022 17:26

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun menghadiri acara peresmian dan pemberkatan Gereja Katolik Stasi Santo Gabriel, Kelurahan Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur. Para Tokoh adat, para suster, pemuka agama serta undangan juga jemaah maupun warga Desa Budaya Pampang,Minggu (9/10/2022) kemarin turut serta. Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim dan Anggota DPD RI, Zainal Arifin; Bupati Mahakam Hulu Bonifasius Belawan Geh; Danramil 0901-05/Samarinda Utara Mayor Inf Surono, Pastor Petrus Prillion Ibardabouth Binseng MSF menyampaikan syukur dan bahagianya saat momen peresmian. Kapolsek Sungai Pinang AKP Nor Dianto, S.H; Camat Samarinda Utara, Syamsu Alam; beserta Lurah Pampang. "Gereja ini dibangun seumuran merebaknya Virus Corona 19 sekitar 2 tahun. Yang membuat tiangnya pengrajinnya asli orang Dayak tak ada yang dari luar. Saya berharap sebagai pastur muda dengan gereja berdiri dengan tiang bermacam etnis jadi tempat penghayatan Bhineka Tunggal Ika dari motif Sumatera sampai Papua. Gereja ini menunjukkan kita Indonesia, kita bangga orang Indonesia," jelas Pastor Petrus Prillion Ibardabouth Binseng MSF. Selain arsitektur khas Dayak, konstruksi lamin tinggi sekitar 3 meter di atas tanah aman dari banjir, Pastor Petrus Prillion Ibardabouth Binseng MSF yang sehari-hari beraktivitas di Gereja Katolik berharap, bangunan gereja 15x17 meter di sebidang tanah 40x40 meter bisa dinikmati generasi selanjutnya. Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun memuji bangunan Gereja Katolik Stasi Santo Gabriel Kelurahan Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur. "Hadirnya gereja ini sangat spektakuler, bukan kebanggaan umat Katolik, tapi kebanggaan Samarinda, kebanggaan Kalimantan Timur bahkan bisa jadi suatu hari akan jadi kebanggaan Indonesia. Nanti saya akan bantu dari sisi pemerintah bagaimana membranding bagaimana Samarinda punya Gereja, seperti Gereja Katolik Stasi Santo Gabriel. Tapi harus tetap rajin ibadah," imbuhnya. Andi Harun berpesan, umat agama harus saling mempersatukan. "Agama tak boleh jadi alasan untuk kita saling membenci, tak boleh jadi alasan untuk saling tidak menghormati. Agama jadi pemersatu kebhinekaaan, apapun suku bangsa, apapun harus berangkat dari umat agama, kita ikrarkan agama selain jadi alat pemersatu, juga menjadi faktor utama keberhasilan pembangunan berbagai sektor di Kota Samarinda," jelasnya. Seiring pembangunan di Kota Samarinda dan ada pembangunan sarana ibadah maka dengan banyaknya sarana ibadah bisa jadi indikator kondusif. "Dengan berbagai latar penduduk, suku dan agama beragam berdampingan, selalu kondusif. Semua agama tenang damai dalam suasana berbagai agama di tengah kehidupan bangsa kita. Isu fanatisme agama tak hanya memecah belah persatuan. Isu fanatisme agama akan menggoyahkan nasionalisme kita. Tapi tak boleh memghambat pendirian atau pembangunan tempat tempat ibadah bagi agama lain," ungkap Andi Harun. Ditambahkan Uskup Agung Samarinda Mrg Yustinus Harjo Susanto, dengan menyampaikan kata yang santun dan mengutarakan harapannya. "Meskipun kapasitas 250 jemaat, semoga ke depan bisa digunakan dengan baik untuk kebaktian agar lebih semarak," ucapnya penuh harap. Selain peresmian dan pemberkatan Gereja Katolik Stasi Santo Gabriel Pampang, sejumlah pertunjukan seni juga disajikan mulai dari tari etnis Dayak Bahau, tari hudoq, tari kancet Ledo dayak kenyah, tari kreasi muda mudi Desa Budaya Pampang, tari mandarin kreasi siswa SD Fransiskus Asisi Samarinda. (*)  
Tag berita:
Berita terkait