Namun, permasalahan yang masih ditemui di bidang perkebunan kelapa sawit salah satunya terjadi gejolak harga buah kelapa sawit yang sangat rendah.
"Saya pernah menjumpai harga buah kelapa sawit yang paling rendah sampai Rp 300 sampai Rp 500 per kilogram, kalau sekarang harganya Rp 1.500 ya, kelemahan kita pada hilirisasi yang belum ada," ucapnya.
Dimana, pabrik pengolah buah kelapa sawit di Kutai Timur masih belum ada padahal jika pabrik tersebut diadakan, ekonomi perkebunan kelapa sawit akan berkembang.
Untuk itu, ia selaku perwakilan Komisi IV DPR RI mendukung penuh di bidang pertanian sehingga melalui bimtek tersebut, diharapkan ilmu yang didapat bisa bermanfaat dalam meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit milik rakyat.
"Selain bantuan fisik berupa alat-alat produksi, pupuk organik, pendukung pertanian seperti embung, itu juga kami fokus meningkatkan sdm para petani kita agar produksinya maksimal," tuturnya.
(Redaksi)