Minggu, 12 Mei 2024

MUI Tanggapi Zulhas: Berhati-hati soal Candaan Agama

Jumat, 22 Desember 2023 19:7

POTRET - Ketua Umum MUI yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Ngasinan, Kota Kediri, Jawa Timur, Kiai Haji Anwar Iskandar. / Foto: Istimewa

Ia meminta bacaan amin tidak dipolitisasi oleh semua pihak dan tidak dicampuradukan dalam politik.

"Jadi, itu biasa saja, tidak ada urusannya sama Anies-Muhaimin. Tidak mengucapkan, tidak berarti shalatnya tidak sah, nggak ada urusannya sama politik," katanya menegaskan.

Ia menambahkan dalam rangka pemilihan presiden, ada calon presiden dan wakil presiden bernama Anies dan Muhaimin, untuk memudahkan kemudian disingkat jadi AMIN, artinya Anies dan Muhaimin. Tetapi, dua kalimat ini tidak sama, yang satu itu nuansa agama murni, yang satu nuansa politik Pilpres 2024.

Anwar meminta publik tidak melebih-lebihkan dan membuat polemik lebih panjang terkait apa yang disampaikan Ketum PAN Zulkifli Hasan soal bacaan Amin dan jari saat tahiyat. Sebab, itu hanya bercandaan.

"Nah, kemudian akhir-akhir ini pak Kiai Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat, juga Pak Anies Baswedan, dan terakhir Pak Zulhas membuat candaan dengan mengait-ngaitkan orang yang sedang shalat karena cintanya pada paslon tertentu, kemudian tidak mau mengucapkan Amin. Bahkan saya lihat di video Pak Kiai Somad, menampilkan berbagai mazhab tentang jari yang diucapkan ketika tahiyat. Bagaimana mazhab Maliki, mazhab Syafi'i, dan lain-lain," ungkapnya.

Bahkan, kata dia, terakhir candaaan Kiai Somad tentang orang yang mendukung calon tertentu ketika tahiyat tidak pakai satu jari tapi dua jari, itu bercandaan.

Halaman 
Tag berita: