Kamis, 9 Mei 2024

Pemukiman Israel di Tepi Barat Disebut PBB Langgar Hukum Internasional

Jumat, 31 Januari 2020 15:33

IST

Bahkan jika tidak ada lagi pembangunan permukiman Israel, mereka akan terus tumbuh karena tingkat kelahiran yang tinggi.

Tingkat kelahiran di antara orang-orang Palestina jauh lebih rendah. Rata-rata pemukim perempuan Israel saat ini memiliki lebih dari tujuh anak.

Tingkat kelahiran di permukiman di Tepi Barat ini lebih dari dua kali lipat rata-rata bagi warga Israel secara umum, di mana rata-rata 3,1 anak untuk setiap perempuan.

Di permukiman Modi'in Illit ada tingkat kesuburan yang lebih tinggi ketimbang kota mana pun di Israel atau wilayah Palestina dengan 7,59 anak untuk setiap perempuan.

Warga Palestina di Tepi Barat sekarang memiliki anak lebih sedikit dari sebelumnya - rata-rata adalah 3,2 bayi per perempuan. Dampak dari perbedaan itu, tidak akan terlihat setidaknya untuk satu generasi.

Permukiman dibangun di atas tanah yang diklaim Palestina sebagai negara masa depan, yang akan berdampingan dengan negara Israel.

Warga Palestina mengatakan mereka tidak dapat membangun negara seperti itu kecuali semua permukiman Israel dihilangkan.

Mengapa orang Israel ingin tinggal di Tepi Barat?

Sejumlah orang Israel pindah ke permukiman karena subsidi dari pemerintah Israel, yang artinya bahwa perumahan di kawasan itu jauh lebih murah, sehingga mereka bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Beberapa warga Israel pindah ke sana karena dilatari motivasi agar dapat tinggal dalam komunitas yang sangat religius.

Orang-orang Israel ini meyakini bahwa Tuhan menugaskannya untuk menetap di Tepi Barat seperti tertulis dalam kitab sucinya.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait