Perolehan Ganjar-Mahfud justru hanya mampu 27,78 persen suara.
Sedangkan di Jawa Tengah dan DIY, dari 99,15 persen suara yang masuk, 52,98 persen di antaranya menjadi milik Prabowo-Gibran.
Ganjar-Mahfud mendapat 33,64 persen disusul Anies-Muhaimin 13,38 persen suara.
"Itu luar biasa, karena survei terakhir ada indikasi kenaikan Prabowo-Gibran, tetapi banyak yang tidak mengira termasuk saya, bahwa Prabowo bisa menang di Kandang Banteng," kata Burhanuddin Muhtadi.
Burhanuddin tak melihat ada peran partai politik yang signifikan dalam keunggulan besar Prabowo-Gibran di wilayah PDIP.
"Jangan lupa waktu Pak Jokowi didukung PDIP di wilayah ini kemenangannya 99 persen. Sepertinya dengan approval rating di Bali kepada Presiden Jokowi 99,5 persen, efek pak Jokowi lebih menjelaskan ketimbang dominasi partai," ungkapnya.
Data-data tersebut, kata dia, membuktikan bahwa kemenangan Pilpres 2024 adalah milik Presiden Jokowi secara simbolik.
"Jadi memang kita bisa simpulkan hari ini, ini kemenangan Presiden Jokowi, terlepas dari apapun sebabnya. Efek bansos, personality, approval rating, tetapi hari ini yang menang secara formal adalah Prabowo-Gibran, yang menang secara simbolik adalah Presiden Joko Widodo," ujar Burhanuddin Muhtadi.
(REDAKSI)