"Saya tergerak ketika anggota banyak yang menceritakan bagaimana sulitnya memutar sepak bola di area masing-masing yang jauh dari area Tragedi Kanjuruhan."
Ia mengutarakan, efek Tragedi Kanjuruhan pun benar-benar dialami oleh semua anggota PSSI sehingga bersedia dicalonkan lagi.
Berterima kasih kepada para voter Selain itu, Tisha juga mengutarakan apresiasinya terhadap para voter yang maju memperjuangkan hak suara mereka dengan melakukan protes terhadap hasil pemilihan suara pertama.
Para voter ketika itu dimulai dari Perseras Serang, Asprov DIY, Persikab, Maluku, Sulawesi Utara, dll berdiri mengajukan protes karena nama kandidat yang mereka pilih, termasuk nama Tisha, tak ada di hasil pemilihan.
"Kemarin merupakan momen saya sangat bangga kepada teman-teman anggota PSSI, mulai dari klub Liga 1 sampai Asosiasi Provinsi (Asprov) dan semua asosiasi," tuturnya.
"Hampir sepertiganya maju untuk bersuara dan teman-teman memiliki keberanian untuk melindungi integritas sepak bola kita."
"Pada saat klub anggota dan asosiasi berdiri mengutarakan pendapatnya, saya sangat tersentuh."
"Ini pemilihan tertutup di mana mereka sebenarnya punya hak untuk tak bersuara. Tapi, mereka berdiri di saat melihat suara mereka tak muncul dan itu tak mudah."
(Redaksi)