POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) telah dilaksanakan, Rabu (9/12/2020) kemarin.

Secara serentak pilkada digelar seluruh Indonesia.

Terkait dengan pengamanan pasca pencoblosan, Polresta Samarinda menurunkan 624 personel untuk berjaga di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Kota Tepian.

"Tetapi, karena sudah selesai sebagian personel kami tarik, dan saat ini fokus pengamanan penghitungan surat suara di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Ada 325 personel yang dikerahkan ke 10 kecamatan di Samarinda," ungkap Kabag Ops Polresta Samarinda, Kompol Andi Suryadi melalui rilis humas Polresta Samarinda yang diterima media ini, Kamis (10/12/2020).

Lanjut Andi mengatakan, untuk pengamanan tersebut pihaknya juga dibantu personel dari Polda Kaltim 86 personel serta Brimob 150 personel.

"Tetapi, untuk BKO Polda sebanyak 86 personel terhitung besok (Jumat), tugasnya sudah selesai dan kami dibantu Sat Brimob Batalyon B Samarinda, sebanyak 100 personel. Mereka, bertugas untuk mengamankan pleno PPK," tuturnya.

Lanjut dia lagi."Nah, mereka ini nantinya juga akan disebar di 10 kecamatan. Masing-masing itu ada 10 personel ditempatkan, ditambah personel dari polresta Samarinda," sambungnya.

Sementara itu, untuk 300an personel yang ditarik tersebut akan diberdayakan untuk melaksanakan kegiatan rutin seperti menjaga tahanan, mako, Kantor Bawaslu, KPU dan gudang logistik.

"Sedangkan sisanya, akan kami kerahkan untuk melaksanakan patroli yang akan dibagi dalam tiga regu dan berjaga di Polresta Samarinda," imbuhnya.

Selain itu pula, Pihak Polri juga akan melaksanakan patroli rutin, berskala besar, bersama dengan tim gabungan dari TNI/Polri dan Satpol PP.

"Itu kami lakukan pagi hingga malam hari. Jika, situasi keamanan mulai memanas, personel akan kami siagakan untuk membantu pengamanan di masing-masing PPK, yang melaksanakan perhitungan suara," bebernya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat selama penghitungan suara di masing-masing PPK bersama-sama untuk menjaga kondusifitas.

"kami juga sudah melakukan deteksi dini, terkait dengan potensi-potensi kerawan yang sejak awal itu sudah kami antisipasi." tambahnya.

"Kami berharap Pilkada 2020 ini bisa berjalan dengan aman dan tertib sampai pelantikan nanti, masyarakat jangan sampai termakan informasi yang belum tentu kebenarannya," sambungnya. (*)