POLITIKAL.ID - Partai Demokrat menegaskan tak mau terburu-buru untuk menjejaki koalisi dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Ketua Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan saat ini partainya masih melakukan komunikasi intens dengan semua partai. Menurutnya saat ini masih banyak waktu sampai batas akhir pendaftaran calon presiden yang akan diusung di pilpres 2024. "Pendaftaran capres-cawapres sendiri masih di penghujung 2023. Masih banyak waktu buat kami untuk terus menjajaki berbagai kemungkinan. Masih sangat dinamis dan cair sampai dengan saat ini," ujar Herzaky Jumat (10/6) dilansir dari CNNIndonesia.com. Hal ini Herzaky suarakan sekaligus merespon soal kemungkinan Demokrat bergabung dengan koalisi PKB dan PKS. Herzaky menerangkan membentuk koalisi merupakan keharusan bagi sebagian besar partai untuk memenuhi syarat ambang batas 20 persen kursi demi mengusung calon presiden dan wakil presiden. Saat ini, katanya, hanya satu partai yang tak memerlukan koalisi untuk mengusung capres cawapres di 2024. Sedangkan delapan partai sisanya masih membutuhkan koalisi agar bisa mengusung jagoan mereka masing-masing. Menurut Herzaky, setiap upaya untuk membentuk koalisi harus didukung. Ia mengecam semua pihak yang mencoba menghalangi koalisi antarpartai, termasuk memaksakan dua pasangan dalam pilpres. "Janganlah ada pihak-pihak yang memaksakan maksimal hanya dua calon yang bertarung, apalagi satu calon utama, dan satu calon boneka," kata dia. "Berikan ruang terbuka untuk semua, dan pastikan kompetisi dan kontestasinya berjalan dengan fair," imbuh Herzaky. Diberitakan sebelumnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjejaki Koalisi Semut Merah untuk mengusung calon presiden di pilpres 2024. Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan Koalisi Semut Merah membuka pintu untuk Demokrat dan NasDem jika ingin bergabung. “Welcome, kita siap dengan NasDem, kita siap Demokrat, kita siap dengan yang lain,” kata Aboe di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (9/6). (*)