Jumat, 22 November 2024

Sani Bin Husain: Indeks Pembangunan Pemuda Samarinda Tergolong Stagnan

Selasa, 16 April 2024 20:5

POTRET - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Komisi IV  DPRD Samarinda, Sani Bin Husain menilai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kota Samarinda dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur memiliki korelasi yang erat. 

Sebelumnya tingginya tingkat IPM di Kalimantan Timur menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Namun, meskipun IPM mencapai angka yang mengesankan, angka Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Kota Samarinda masih tergolong stagnan, berada di angka 52,50.

Dengan IPM Samarinda yang lebih tinggi daripada rata-rata Kabupaten/Kota lain di Kalimantan Timur, diharapkan IPP Samarinda juga memiliki angka yang tinggi.

“Saya menduga IPP Samarinda seharusnya unggul dibandingkan dengan daerah lain karena IPM Samarinda lebih baik,” ungkapnya, Kamis (16/4/2024).

Sani juga menyoroti tanggung jawab Pemerintah provinsi terkait rendahnya IPP di Kalimantan Timur secara keseluruhan. Dia mengingatkan bahwa dengan adanya banyak program beasiswa yang disediakan, IPP seharusnya tidak boleh berada pada tingkat yang rendah.

Anggaran besar yang dialokasikan untuk pembangunan, mencapai 2 triliun, seharusnya dapat mendukung peningkatan IPP.

“Saya melihat penurunan IPP sebagai tanggung jawab Provinsi. Dengan begitu banyak kesempatan beasiswa yang tersedia, kita seharusnya melihat peningkatan yang signifikan dalam IPP,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sani menegaskan bahwa peningkatan IPP bukan hanya sekadar tugas Pemerintah Provinsi, tetapi juga merupakan kewajiban moral mereka.

Meskipun demikian, sebagai anggota DPRD Kota Samarinda, ia mengakui bahwa tidak memiliki kewenangan langsung untuk mengurus hal tersebut.

“Dalam kapasitas saya sebagai anggota DPRD Kota Samarinda, saya tidak memiliki kewenangan untuk secara langsung mengurus peningkatan IPP. Namun, sebagai wakil rakyat, kami akan terus mengawasi dan mendorong Pemerintah Provinsi untuk bertindak,” pungkasnya.

Dengan demikian, tingkat IPP yang tinggi di Samarinda tidak hanya menjadi refleksi dari kesejahteraan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi indikator efektivitas kebijakan pembangunan di tingkat provinsi. 

(Advertorial) 

Tag berita: