Selain itu, Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan pada Februari lalu juga mengatakan negara-negara Arab kini memiliki pandangan berbeda terkait konflik di Saudi.
Menurutnya, negara-negara Arab kini beranggapan negosiasi dengan pemerintah Suriah justru diperlukan untuk mengatasi krisis kemanusiaan akibat perang.
"Ada konsensus di dunia Arab bahwa status quo sekarang ini tak berfungsi dan kami butuh pendekatan lain. Apa bentuk pendekatnnya, sekarang masih diformulasikan," ucap Faisal.
Kabar ini sendiri mencuat setelah Saudi berdamai dengan Iran pada awal Maret lalu, setelah tujuh tahun putus hubungan.
Pengamat dari Eurasia Group, Ayham Kamel, menganggap pemimpin de facto Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) memang sedang jor-joran membangun stabilitas di kawasan agar dia dapat fokus ke urusan dalam negeri.
"Agenda modernisasi ekonomi di dalam negerinya membutuhkan lingkunan yang stabil sehingga kesepakatan-kesepakatan ini bermunculan," tutur Kamel.
(Redaksi)