Jumat, 22 November 2024

Soal Polemik di Internal PPP, PAN Yakin Tak Akan Pengaruhi KIB

Rabu, 31 Agustus 2022 18:51

IST

POLITIKAL.ID - Suharso Monoarfa PPP didesak untuk mundur sebagai Ketua Umum PPP. Desakan tersebut buntut dari pernyataan Suharso tentang 'amplop kiai' yang kontroversi. Menanggapi polemik tersebut Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno tidak akan mempengaruhi terhadap kerjasama yang telah dibangun dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Sebagaimana diketahui, KIB merupakan koalisi yang digagas oleh tiga partai politik, yakni PAN, PPP, dan Golkar. Eddy meyakini KIB tetap solid mengerjakan agenda kerja sama koalisi ke depan. "Saya tentu tidak berhak mengomentari permasalahan di internal partai jadi saya kira saya belum bisa jawab sendiri. KIB hari ini sangat solid sangat solid," kata Eddy di Jakarta, Rabu (31/8). Saat ini KIB masih dalam rangka penguatan koalisi. Dalam waktu dekat KIB akan menggelar konsolidasi antar partai politik di KIB. Setelah beberapa waktu lalu PAN menjadi tuan rumah, berikutnya PPP menjadi tuan rumah menggelar konsolidasi di Semarang. "Agenda-agenda ke depan kita sudah kita susun saya sampaikan dalam waktu dekat ini akan ada chapter-chapter berikutnya seperti apa yang disampaikan pak Zul mudah-mudahan tidak lama lagi pertemuan pertama diinisiasi oleh Golkar kedua oleh Surabaya oleh PAN ketiga oleh PPP," jelas Eddy. Sebelumnya, tiga pimpinan majelis di DPP PPP mendesak Ketum PPP Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PPP. Desakan ini muncul akibat suasana yang sudah tidak kondusif dan kegaduhan di internal PPP. Salah satu penyebab kegaduhan ini dipicu pidato Suharso di KPK pada 15 Agustus 2022, yang menyinggung pemberian sesuatu ketika silaturahmi atau sowan kepada para kiai. Terkait hal ini, Suharso Monoarfa meminta maaf atas polemik yang timbul karena pidatonya mengenai amplop kiai dan korupsi. Suharso mengatakan pernyataan yang ia sampaikan tidak bermaksud menghina ulama. Lebih lanjut ia mengatakan, pidato yang ia sampaikan merespon wanti-wanti dari Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kalau secara internal, sudah dijelaskan di beberapa kesempatan. Saya juga bahkan sudah menyatakan permohonan maaf saya, mungkin cara memberi contohnya enggak pas,” kata Suharso di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/8). (*)

Tag berita:
Berita terkait