Jumat, 22 November 2024

Sujud di Kaki Dokter, Pengamat Ekspresi Sebut Risma Cari Simpati

Selasa, 30 Juni 2020 1:27

Risma menangis bersujud/ tagar berita.com

POLITIKAL.ID - Berita Nasional yang dikutip POLITIKAL.ID tentang pengamat ekspresi yang sebut Wali Kota Surabaya Risma cari simpati setelah bersujud di kaki seorang dokter.

Aksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang bersujud di kaki seorang dokter dianggap tak natural oleh pengamat ekspresi, Kirdi Putra.

Dia menyebut, Wali Kota Risma sujud tidak natural, hanya ingin mendulang simpati publik.

Penilaian Kirdi bukan tanpa alasan, Risma sudah pernah beberapa kali melakukan sujud di kaki sejumlah orang.

Menurut Kirdi, sujud itu kerap dilakukan Risma karena aksi-aksi sebelumnya menuai simpati.

“Cara menyampaikan Bu Risma ini sudah bukan kali pertama, itu dulu. Sujudnya pun bukan kali pertama. Nah kalau sudah dilakukan beberapa kali, jadi ini dalam tanda petik tidak natural lagi. Bahwa ini mungkin cara dia mendulang simpati,” kata Kirdi dalam diskusi di Apa Kabar Indonesia Malam, tvOne, seperti disitat dari Hops.id -- jaringan Suara.com, Selasa (30/6/2020).

Menurut Kirdi, aksi semidrama sujud ini dilakukan Risma demi mengetuk pintu hati pada masyarakat Surabaya yang bandel.

“Istilahnya orkestra, sudah dibuat sedemikian rupa. Tapi inilah cara wali kota Surabaya. Seperti seorang ibu-ibu yang emosi yang anaknya enggak nurut, sehingga dia menggunakan cara dalam tanda petik ‘semi drama’," ujarnya.

Kirdi menilai, cara sujud di depan banyak orang kembali dilakukan Risma karena dia punya kesan yang baik dengan lakon tersebut.

Mungkin di dua sujud sebelumnya, Risma menanggok keuntungan banyak dari publik.

Tetapi, dia lupa kalau orang bisa saja antipati jika cara serupa dilakukan berulang kali.

Bukan pujian yang didapat, namun cemoohan yang diterima.

“Bahwa cara ini berhasil (dahulu), orang-orang jadi simpati. Tetapi sekarang ada yang antipati. Kalau bicara keuntungan politik, pasti ada, selain itu seperti apa yang dia lakukan selalu bisa didengar oleh konstituennya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Risma menyembah kaki seorang dokter paru senior RSUD Dr Soetomo bernama dr. Sudarsono.

Sambil sujud, Risma menangis menyampaikan permohonan maaf karena banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu hingga menyebabkan rumah sakit kelebihan kapasitas.

Dalam audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ruah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur di Balai Kota Surabaya itu, Risma mengaku Pemkot Surabaya tidak memiliki akses untuk berkomunikasi dengan RSUD dr Soetomo yang berada di bawah kewenangan Pemprov Jatim.

Suasana audiensi berubah menjadi tegang saat dr. Sudarsono mengeluhkan banyak rumah sakit penuh dan banyak warga Surabaya tidak menaati protokol kesehatan.

Risma juga mengaku telah mengerahkan semua camat dan lurah, dirinya juga menyebut bahwa kampung tangguh di Kota Surabaya berhasil.

Namun justru warga rumah elit yang kini banyak positif Covid-19.

Diskusi tiba-tiba terhenti begitu Risma beranjak dari tempat duduknya menghampiri Sudarsono dan bersujud di kakinya. (*)

Artikel ini telah tayang di suara.com dengan judul "Wali Kota Risma Sujud, Pakar Ekspresi: Semi Drama Cari Simpati"

Tag berita:
Berita terkait