Pada Agustus 2023 lalu, pendukung Jokowi masih dominan memilih Ganjar dengan angka 48,1 persen, hanya 22,9 persen dari eks pendukung Jokowi yang memilih Prabowo.
Tetapi, urvei Desember 2023 justru mayoritas bekas pendukung Jokowi saat ini memilih Prabowo dengan angka 29,8, sedangkan yang memilih Ganjar hanya 27,4 persen.
Sementara itu, mayoritas pemilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 kembali memilih mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) tersebut.
Tercatat, hanya sepertiga pendukung Prabowo Subianto pada 2019 yang kini memilih capres nomor urut satu Anies Baswedan.
"Prabowo juga mendapat aliran suara terbesar dari kelompok yang pada Pemilu 2019 tidak menggunakan hak pilih," tutur Bambang.
Adapun survei ini berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 secara tatap muka dan dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas.
Jajak pendapat ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode itu, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Ganjar-Mahfud Cuma Rawan di Jawa Tengah
Sementara itu, penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud juga dipengaruhi elektoral.
Dukungan Ganjar-Mahfud merosot lebih dari 10 persen di kawasan luar Pulau Jawa, seperti Pulau Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua.