Politisi Golkar ini menambahkan, ia mengusulkan adat budaya Melayu ini dimasukkan dalam kurikulum sekolah supaya keberadaan LBMK terasa dan mengakar, agar mempunyai sekretariat dan melakukan pengarsipan terhadap yang berkaitan dengan adat budaya Melayu.
“Meskipun ada perbedaan budaya Melayu yang ada di seluruh Indonesia, namun tetap harus dikenalkan. Misalnya dengan baju adat, kerajinan, makanan khas dan lainnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasanudin menjelaskan, dengan terbentuknya kepengurusan LBMK ini menujukan adanya eksistensi budaya Melayu yang ada di Kalimantan.
“Melalui audiensi ini mudahan-mudahan LBMK bisa dikenalkan kepada seluruh masyarakat Kalimantan,” pungkasnya.
Diketahui, rombongan pengurus LBMK Kaltim yang berkunjung ke DPRD Kaltim dipimpin oleh Ketua umum PB LBMK Fadlan Hamid, didampingi wakil ketua PB LBMK Syamsudin, serta pengurus lainnya.
(advertorial)