Rencana aneksasi itu memicu amarah dari seluruh dunia, terutama negara Muslim termasuk Turki. Sebelumnya, melalui juru bicaranya Ibrahim Kalim, Erdogan menegaskan pencaplokan Tepi Barat oleh Israel merupakan tindakan kejahatan. Selain Turki, Iran juga dengan lantang mengecam rencana negara Zionis itu.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutuskan membatalkan seluruh perjanjian damai yang disepakati dengan Amerika Serikat dan Israel sebagai bentuk protes atas rencana pencaplokan tersebut.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan bangsa Palestina tidak lagi terikat dengan perjanjian yang nota kesepahaman yang sudah ditandatangani dengan pemerintah Israel dan Amerika Serikat, termasuk soal perjanjian keamanan," kata Abbas saat menyampaikan pernyataan di Ramallah, seperti dikutip Associated Press.
Abbas tidak menjelaskan apa dampak keputusan tersebut dan langkah apa yang akan diambil selanjutnya oleh pemerintah Palestina.
"Israel harus mempertanggungjawabkan janjinya di hadapan masyarakat dunia sebagai pihak yang menduduki tanah Palestina, sesuai Konvensi Jenewa 1949," ujar Abbas. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Erdogan Tegaskan Tak Ada yang Bisa Ambil Tanah Palestina"