POLITIKAL.ID - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menghadiri rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Samarinda yang ke-357 dengan mengusung tema "Samarinda Maju untuk Kota Peradaban" yang digelar di Kantor DPRD Samarinda pada Rabu (22/1/2025)
Andi Harun dalam sambutannya menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur tetapi juga pada sektor sosial dan budaya guna menciptakan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh warganya.
“Samarinda harus terus melaju bukan hanya sebagai kota administrasi tetapi sebagai pusat peradaban baru yang berakar pada kekayaan budaya dan sumber daya alamnya," ujarnya.
Ia mengatakan Samarinda yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, memiliki luas wilayah 716,96 km² dan dihuni oleh lebih dari 880.000 jiwa pada tahun 2024.
“Kota ini terbagi menjadi 10 kecamatan dan 59 kelurahan dengan jumlah Rukun Tetangga sebanyak 1971 keberadaan Sungai Mahakam yang membelah kota ini menjadi daya tarik sekaligus potensi ekonomi yang besar, karena menjadi jalur transportasi utama menuju pedalaman Kalimantan,”jelasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Samarinda telah meluncurkan berbagai program dan proyek ambisius yang bertujuan untuk mewujudkan visi "Samarinda Maju". Proyek-proyek tersebut tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pengembangan ekonomi berbasis sektor pariwisata dan teknologi.
Proyek-Proyek Unggulan untuk Mewujudkan Kota Peradaban
1. Teras Samarinda
Teras Samarinda merupakan sebuah proyek transformasi kawasan Tepian Mahakam yang kini menjadi ikon baru kota. Dengan luas lebih dari 8.500 m², proyek ini menawarkan berbagai fasilitas publik, termasuk pedestrian, amphitheatre, dan taman yang dirancang untuk meningkatkan daya tarik wisata.
"Teras Samarinda bukan hanya sekadar ruang publik, tetapi juga simbol dari perubahan besar yang tengah terjadi di kota ini," kata Andi Harun.
2. Renovasi GOR Segiri
Sebagai pusat olahraga dan kegiatan masyarakat GOR Segiri tengah menjalani renovasi besar-besaran. Fasad baru gedung ini kini dihiasi oleh 104 tameng khas yang menggambarkan identitas budaya Samarinda. Anggaran 36,2 miliar rupiah telah digelontorkan untuk meningkatkan fasilitas gedung, yang dijadwalkan rampung pada tahun 2024.
3. Terowongan Selili
Pembangunan terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap diharapkan dapat mengurangi kemacetan di kawasan padat kendaraan. Dengan progres mencapai 85%, proyek ini menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini terganggu oleh kemacetan parah di kawasan tersebut.
4. Citra Niaga
Kawasan Citra Niaga yang dulu menjadi pusat perbelanjaan ikonik kini tengah direnovasi untuk menjadi bagian dari program Smart City. Proyek ini tidak hanya memperbaiki fasilitas, tetapi juga mengintegrasikan konsep ruang publik modern dengan tetap mempertahankan kearifan lokal Samarinda.
5. Taman Cerdas (Edu Park Samarinda)
Untuk mendorong perkembangan kreativitas dan edukasi masyarakat, terutama bagi anak-anak, Pemerintah Kota Samarinda telah membangun Taman Cerdas yang menyediakan fasilitas perpustakaan, zona belajar, hingga instalasi digital interaktif.
Ia juga menegaskan pentingnya program 100-0-100 yaitu100 persen akses air minumlayak, 0 persen permukimankumuh, dan 100 persen aksessanitasi layak yang berfokus pada penyediaan akses air minum yang layak, pengentasan permukiman kumuh, dan peningkatan sanitasi di seluruh wilayah kota.
“Program ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,”tuturnya.
Pada tahun 2024, Kota Samarinda juga berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi, termasuk Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk kesepuluh kalinya, serta penghargaan nasional lainnya yang menjadi bukti nyata keberhasilan pembangunan kota ini.
(tim redaksi)