Sebelumnya, kata Afif, pada rentang 6-15 Oktober ada 23 kegiatan yang diberi peringatan tertulis dan 35 kegiatan dibubarkan pada 16-25 Oktober peringatan meningkat menjadi 306 tapi yang dibubarkan menurun jadi 25 kegiatan, pada 26 Oktober-4 November ada 300 kegiatan diberi peringatan dan 33 dibubarkan.
Lalu pada 5-14 November, ada 381 kegiatan yang diberi peringatan tertulis dan 17 saja yang dibubarkan.
“Tapi frekuensinya (kegiatan fisik) naik 17.738 pada 10 hari kelima. Kalau sebelumnya 16.574 jumlah tatap mukanya itu. Ya mudah-mudahan sih dua minggu ke depan tidak semakin menjadi-jadi,” harapnya.
Kemudian, mantan pegiat pemilu ini menambahkan, ada pasalin yang masa kampanyenya dikurangi 3 hari karena melanggar prokes.
“Ada beberapa daerah tapi lupa, ada di Kalimantan Barat, ada beberapa,” pungkas Afif. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Bawaslu Temukan 17.738 Kampanye Fisik di Pilkada 2020"