Maka ketika saya melihat gelombang besar para pemuda yang menggalang bantuan dan kekuatan, Nasdem juga berada dalam satu resonansi dan satu energi bahwa solidaritas harus digalang agar kita bisa bahu-membahu melawan Covid-19.
“Saya yakin bahwa apa yang sekarang dikerjakan Partai Nasdem dengan serentetan aksi mulai dari pembagian masker, hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, hibah The Media Hotel and Towers sampai pemotongan gaji 50 persen dari para legislatornya akan menginspirasi para kader NasDem dan partai lainnya."
Dia meyakini, resonansi kebaikan yang sekarang terus membesar khususnya di kalangan DPR yang dipotong gajinya sebesar 50 persen akan terus meluas hingga level DPRD. Bahkan para pejabat eksekutif baik di pusat maupun di daerah.
“Begitu juga dengan resonansi yang terus meluas akan menginspirasi tidak hanya di internal Partai NasDem tetapi juga di seluruh elit partai dan masyarakat. Maka ketika semua bergerak maka gelombang akan terus membesar yang akan “menggulung” Covid-19,” katanya.
Hari ini, kata dia, sudah saatnya perbedaan di sepanjang tahun 2014 sampai 2019 terutama di media sosial dengan terpolarisasinya dua kutub tajam yang sulit untuk disatukan, harus mulai kembali duduk bersama. Saat ini, kata dia, negara membutuhkan kerja sama dan solidaritas kita semua. Tentu ini modal yang baik agar kita mampu menjadi negara besar di tahun-tahun mendatang.
“Menyongsong satu abad kemerdekaan kita dihadapkan pada rententan peristiwa yang terus menguji kita sebagai bangsa juga sebagai negara. Dan kita mampu melewatinya dengan gotong-royong dan solidaritas satu sama lainnya. Maka melawan pandemi Covid-19 kita juga akan mampu melewatinya,” tuturnya. Di tengah musibah selalu ada hikmah. Di tengah bencana kita harus bekerja sama. Kemanusiaan yang utama. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Negara Butuh Kerja Sama Lawan COVID-19"