"Tidak pernah membahas secara ekplisit terkait suksesi Ketua Golkar Kaltim sebagai agenda kerja," kata dia.
Kegiatan partai yang sudah menjadi agenda kerja menurutnya lebih penting untuk dituntaskan. Mengingat, struktur partai yang sudah ada dan terbentuk dari DPD II sampai ke ranting lebih optimal lagi guna menghidupkan program dan kerja partai.
"Kita ingin Golkar ke depan komunikasi di dalam partai berjalan dengan baik hingga ke tingkat ranting," pungkas dia.
Makmur Beri Ruang Isran
Makmur santai menanggapi Isran Noor yang diisukan turut masuk dalam kontestasi Musda Golkar Kaltim.
Makmur menyatakan semua orang bisa masuk dalam bursa bakal calon ketua Golkar Kaltim. Entah itu Gubernur maupun kader Golkar. Hal itu, menurut dia, bentuk kebebasan warga negara dalam berpolitik, berpendapat, berkumpul atau berorganisasi dijamin UUD 1945.
"Boleh-boleh saja, tidak bisa juga kita melarang," seru Makmur.
Makmur menyatakan Golkar Kaltim selalu terbuka dengan siapa saja, termasuk dalam urusan musda. Karena itu, dia meminta agar tak perlu diribut-ributkan posisi tersebut.
"Ya, silahkan saja Gubernur kalau mau jadi Ketua Golkar Kaltim atau siapapun itu tak jadi masalah," tutup Makmur.
Ditemui di lokasi terpisah, Isran mengaku kaget jika namanya disebut-sebut masuk bursa calon Ketua DPD Golkar Kaltim.
"Baru dengar namaku masuk bursa Ketua Golkar," kata Isran di Kantor Gubernur Kaltim, pekan lalu.
Isran mengaku dirinya tak berniat menjadi Ketua DPD Golkar Kaltim. Dia memberi kesempatan kepada kader Golkar lain.
"Enggak minat aku jadi Ketua Golkar. Buat apa, kan ada kader Golkar lain yang lebih berhak, sama aja aku mengambil hak orang lain," ucap Isran sambil meninggalkan awak media menuju mobilnya.
Rudi Mas'ud jadi Kuda Hitam?
Meski pendatang baru dalam dunia politik, Rudi Mas'ud patut diperhitungkan. Dia memiliki kemampuan memobilisasi dukungan yang bagus.
Itu terbukti pada Pileg 2019. Pengusaha asal Balikpapan ini meraup suara terbanyak dari semua caleg DPR RI.
Selain itu, Rudi Mas'ud juga memiliki kemampuan finansial yang mumpuni juga dikenal kedekatan dengan DPP Golkar juga jaringan ke beberapa DPP kabupaten dan kota.
Artinya, bukan tidak mudah, bagi Anggota DPR RI Dapil Kaltim ini bisa menjadi kuda hitam. Masih terbuka peluang bagi dirinya dalam kontestasi Musda Golkar Kaltim.
Sekalipun, dia harus berhadapan dengan tokoh senior lain seperti Makmur, Isran dan lainnya.
Rudi Mas'ud mengutarakan keinginannya maju calon ketua karena ingin menguatkan Golkar kembali lebih solid.
"Namun usaha itu perlu kepercayaan keluarga juga Golkar agar mendapat dukungan," tegasnya saat dihubungi Politikal.Id, pekan lalu.
Rudi mengatakan dirinya belum melakukan konsolidasi apapun terkait wacana pencalonannya di musda Kaltim. Karena itu, peluang masih terbuka bagi semua orang baik kader Golkar maupun non kader.
Rudi membuka wacana baru soal diskresi Ketua Umum DPP Golkar kepada calon tertentu jika dinilai jadi kader terbaik Golkar.
"Jadi diskresi itu pengecualian, jadi yang bertarung dalam DPD I Golkar Kaltim itu adalah kader terbaik Golkar," tutur Rudi.
Disinggung soal nama Isran Noor masuk bursa calon Ketua DPD Golkar, Rudi Mas'ud menegaskan Isran Noor bukan kader Golkar.
"Tapi saya tidak tahu kalau sudah jadi kader, tapi menurut saya bukan kader dari Golkar," tutup dia.
10 Syarat Menjadi Calon Ketua Dpd Golkar Kaltim
Bagi siapapun yang ingin menjadi calon Ketua DPD Golkar Kaltim harus melewati beberapa syarat. Itu termaktub dalam AD/ART Partai Golkar dan tata tertib (tatib) panitia Musda Golkar Kaltim 2020.