“Mudah-mudahan para wali kota dengan segala ketulusannya bisa memberikan dukungan penuh. Jangan khawatir dengan pembiayaan, jika pusat tidak sanggup untuk membangun, serahkan ke Kaltim, kita bisa membiayainya,” ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini pun menjelaskan hal tersebut didasari dengan neraca sumber daya Kaltim yang bisa dijadikan sebagai jaminan atau collateral para investor untuk bekerja sama. Diketahui, 2022 ini diperkirakan nilai ekspor sumber daya alam yang tidak terbarukan nilainya sekitar Rp532 triliun.
“Sedangkan biaya pembangunan IKN hanya Rp466 triliun, bahkan dalam undang-undang hanya 20 persen yang ditanggung negara, sisanya investor, investasi dan KPBU. Jadi jangan khawatir, asal kekuasaan itu diberikan ke Kaltim, ke saya berikan kepercayaan, saya akan atur,” jelasnya.
“Terima kasih sudah mengundang saya, selamat melaksanakan outlook. Kalian adalah wali kota-wali kota yang besar. Besar pemikirannya, besar pemandangannya, besar karyanya,” pungkas mantan Ketua Apkasi ini.
.
Outlook Apeksi yang mengangkat tema “Kolaborasi #APEKSInergi” digelar selama dua hari (17-18 Desember) di Kota Minyak Balikpapan. Tampak hadir Ketua Umum Apeksi Bima Arya (Wali Kota Bogor), Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Forkopimda Kota Balikpapan.
(Redaksi)
.