"Saya setuju soal menjaga NKRI, persatuan dan kesatuan bangsa. Saya juga senang dikunjungi para kiai dan mendapat banyak masukan untuk membangun bangsa Indonesia," ujar Ganjar.
Ada sekitar 24 kiai yang bersilaturahim dengan Ganjar. Mereka adalah K. H. Syarief Rahmat (Pondok Pesantren Ummul Quro Padasuka Banten), K. H. Nur Hasan (Ponpes Sidogiri Pasuruan), K. H. Hamid (Ponpes Sidogiri Pasuruan), K. H. Imaduddin Ustman (Ponpes Nahdlatul Ulum Cempaka Banten), K. H. Muhammad Abbas (Ponpes Buntet Cirebon), K. H. Gus Fuad (Ponpes Raudhatul Fatihah Plered Yogya), Tb Moggi Nurfadhil (Rabithah Babad Kesultanan Banten), dan KRT Faqih Wirahadiningrat (Tumenggung Kasunanan Pakubuwono Surakarta).
Selanjutnya, K. H. Yusuf Mubarok (Ponpes Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah Al Mubarok 1 Banten), Gus Jazuli (Ponpes TQN Al Mubarok 2 Banten), Kiai Syarif Tegal (Laskar Sabilillah), Gus Irfan Wesi (Padasuka), K. H. Mbah Muhfidz (Penasehat Alap Alap Mataram), Gus Harun (Laskar Raja Wali Nusantara), K. H. Zabidi (Naqobah Ansab Aulia Tis'ah), Ki Alun (Ponpes Petir Banten), serta K. H. Ali Taba (Balai Adat Keariaan Tangerang).
Kemudian, K. H. Mohammad Abdul Mujib (Ponpes Assa'adah Depok), Gus Rozak (Laskar Mataram Raya), K. H. Suraji (Ponpes I'jazul Qur'an), K. H. Uqid (Panglima Laskar Mataram Raya), Nyai Hj Luluk (PP Manzilum Ulum Kaliwungu, Kudus), Nyai Hj Qudsiyah (PP Sabilum Ulum Mayong Jepara), serta K. H. Maksum Fathoni (PP Mansyaul Huda Bagorejo Blora).
(Redaksi)