Menurut Pompeo, anggota Parlemen Hong Kong yang pro-demokrasi telah "dianiaya" minggu ini, ketika mencoba untuk menghentikan apa yang ia cirikan sebagai ketidakberesan prosedural oleh para legislator pro-Beijing.
“Aktivis terkemuka Hong Kong seperti Martin Lee dan Jimmy Lai diseret ke pengadilan. Tindakan seperti ini membuat lebih sulit untuk menilai bahwa Hong Kong tetap sangat otonom dari China," ujarnya.
Pada 6 Mei lalu, Pompeo mengumumkan, ia menunda laporan yang menilai apakah Hong Kong cukup otonom untuk menjamin perlakuan ekonomi khusus yang telah membantunya tetap menjadi pusat keuangan dunia.
Dia mengatakan, penundaan penilaian tersebut untuk mempertanggungjawabkan tindakan apa pun yang mungkin Beijing pertimbangkan menjelang Kongres Rakyat Nasional China pada Jumat (22/5) besok. (*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Berseteru lagi, China sebut AS memeras Hong Kong"