Perjanjian awal senilai $29,26 miliar akan ditandatangani selama KTT bilateral, kata SPA.
Xi juga akan menghadiri KTT Negara-Negara Arab-China pertama dan KTT Dewan Kerjasama China-Teluk di Riyadh, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
Diketahui China,merupakan konsumen energi terbesar dunia, dan Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, telah membantu menjaga stabilitas pasar minyak global.
Kunjungan Xi dilakukan saat China berupaya memperdalam hubungannya dengan negara-negara di Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan dalam hubungannya dengan AS dan negara-negara Barat lainnya.
Dalam sebuah tajuk rencana, China's Global Times, sebuah tabloid yang dikelola negara, menggambarkan KTT China-Arab States sebagai "tonggak sejarah dalam sejarah hubungan negara-negara China-Arab". Surat kabar itu mengatakan bahwa setelah "dampak parah" Musim Semi Arab, kawasan itu memiliki "keinginan bersama" untuk menghindari gejolak politik dan mencapai pertumbuhan yang stabil dan "sangat tertarik dengan pengalaman China".
China melihat Arab Saudi sebagai sekutu utamanya di Timur Tengah tidak hanya karena kepentingannya sebagai pemasok minyak tetapi juga karena kecurigaan yang sama terhadap negara-negara Barat, terutama dalam isu-isu seperti hak asasi manusia.
Walaupun begitu, Arab Saudi tetap diam mengenai situasi di wilayah barat jauh China di Xinjiang, di mana PBB mengatakan penahanan warga Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya mungkin merupakan “kejahatan terhadap kemanusiaan”.
(Redaksi)