Ia juga menjelaskan gambaran mengenai penurunan luas area genangan banjir di Samarinda. Menurutnya, meskipun banjir masih terjadi genangan banjir pada awal tahun 2025 menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Di tahun 2022 luas genangan banjir mencapai 482 hektar sedangkan pada awal tahun 2025 ini, luas genangan banjir tinggal 314 hektar," jelasnya.
Andi Harun juga menjelaskan bahwa salah satu penyebab banjir kali ini adalah limpasan air dari Sungai Karangmumus.
"Limpasan air dari Sungai Karangmumus menjadi faktor utama dalam banjir kali ini. Namun kami terus berupaya mengurangi dampaknya melalui berbagai program yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan," tuturnya.
Andi Harun juga mengatakan menurut data curah hujan yang cukup tinggi pada tanggal 26 Januari 2025, yang mencapai 140 mm, yang turut memperburuk kondisi banjir di beberapa titik di kota tersebut.
"Meskipun curah hujan yang tinggi pada beberapa hari terakhir menjadi faktor yang mempengaruhi, kami terus memantau dan menindaklanjuti dengan program-program penanganan banjir yang sudah direncanakan," pungkasnya.
(tim redaksi)