Apapun yang terjadi, kata Deddy semua kecurangan di Pemilu 2024 harus menjadi bahan koreksi bagi PSI, maupun perangkat pemilu.
"Tapi ya ini harus diterima oleh PSI sebagai koreksi, ini harus diterima oleh KPU, sebagai sebuah warning. Ini harus menjadi acuan bagi Bawaslu untuk cek segera. Karena apa, kalau sirekap ini yang bermasalah jangan setelah hasil akhir keluar baru Bawaslu bergerak," ujarnya.
Deddy juga memeinta Bawaslu tak tinggal diam terkait persoalan ini.
"Sekarang juga Bawaslu harus turun audit. Karena kami mempunyai data Bagaimana si rekap ini dimainkan," ucap Deddy Sitorus.
"Bagaimana dia jam 07.00 malam itu dihentikan karena kekacauan, locking perolehan masing-masing Pasangan calon presiden. Bagaimana yang seharusnya foto itu dimasukkan oleh petugas di TPS itu. Tetapi kemudian sirekapnya berhenti, masuknya entah dari mana-mana," tambahnya.
(REDAKSI)