POLITIKAL.ID - Perlahan, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pemilu 2024 menyusut, dari yang menyentuh ambang batas parlemen 4 persen, berkurang menjadi 3 persen.
Menyusutnya suara partai berlambang Kabah itu disorot Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muchammad Romahurmuziy.
Pria yang akrab disapa Romy ini bahkan menduga ada Operasi Sayang Anak, lantaran di saat bersamaan, perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak.
Melalui akun Instagram pribadinya, Romy kemduian meminta KPU dan Bawaslu menyoroti fenomena tersebut.
"Mohon atensi kepada @kpu_ri dan @bawasluri, operasi apa ini? Meminjam bahasa pak @jusufkalla, operasi "sayang anak" lagi?" tulis Romy di akun @romahurmuziy, Sabtu (2/3).
Romy menganggap kenaikan suara PSI tidak wajar.
Romy beralasan, menurut surveyor, lonjakan suara yang diraih PSI hanya bisa terjadi jika partai pimpinan Kaesang Pangarep itu meraih 50 persen dukungan di sejumlah TPS.