"Pada tahun ini, kami akan mengunjungi tujuh kecamatan. Kami berharap peserta yang mengikuti kegiatan ini akan didata dengan valid, khususnya perempuan kepala keluarga," ujar Diu, panggilan akrabnya, Senin (27/5).
Sebelum pelatihan dilaksanakan, DP3A Kukar akan melakukan pendataan yang fokus pada perempuan kepala keluarga. Pendataan ini mencakup perempuan kepala keluarga yang berstatus janda, yang ditinggal meninggal oleh pasangannya, serta perempuan yang belum menikah hingga usia tua.
Pendekatan ini bertujuan memastikan bahwa seluruh perempuan kepala keluarga yang membutuhkan dukungan dan pemberdayaan dapat terlibat dalam bimbingan teknis (bimtek).
Dengan demikian, program ini diharapkan memberikan manfaat yang luas dan signifikan, membantu perempuan-perempuan tersebut menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.
"Perempuan kepala keluarga bukan hanya janda, tetapi juga perempuan yang tidak memiliki suami namun menjadi tulang punggung keluarga akan didata agar target dapat terpenuhi," jelas Diu.
Setelah pendataan valid, DP3A Kukar akan berkoordinasi dengan tujuh kecamatan tersebut untuk menentukan jenis pelatihan yang akan dilaksanakan. Diu menambahkan bahwa penentuan pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kecamatan.