Jumat, 22 November 2024

Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Nilai Ekspor Pasir Laut Lebih Buruk pada Era Jokowi Dibandingkan Mega

Kamis, 1 Juni 2023 18:8

POTRET - Nelayan menilai aturan baru Jokowi soal izin eksploitasi dan ekspor pasir laut lebih buruk jika dibandingkan dengan yang dikeluarkan era Megawati Soekarnoputri. (Leeroy Creative Agency/LISA JESSAMY). / Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Ketua Umum Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan  mengatakan aturan baru Presiden Jokowi soal izin eksploitasi dan ekspor pasir laut lebih buruk dibandangkan era Megawati Soekarnoputri.

Pasalnya, saat era Megawati, ekspor pasir laut sempat dihentikan sementara demi mengendalikan dampak buruk atau negatif eksploitasi pasir laut bagi lingkungan, nelayan dan pembudidayaan ikan.

Namun, pada era Jokowi, aturan itu malah dicabut sehingga ekspor pasir laut diizinkan lagi. Pihaknya curiga, dalih pencabutan aturan itu tak semulia sebagaimana diatur dalam aturan yang baru diterbitkan Jokowi; mengendalikan sedimentasi laut.  

"Peraturan ini sesungguhnya menyembunyikan orientasi utama komersialisasi laut di balik kedok pelestarian lingkungan laut dan pesisir melalui pengelolaan hasil sedimentasi," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (30/5).

Ia menambahkan Jokowi tidak sepantasnya menerbitkan aturan itu. Pasalnya, di masa lalu, ekspor pasir laut telah merugikan negara jutaan dolar.

Tak hanya itu, ekspor pasir laut juga banyak merusak lingkungan. Atas dasar itulah, ia meminta Jokowi membatalkan aturan izin ekspor pasir laut tersebut.

"Penambangan pasir laut menjadi tidak terkendali dan merusak lingkungan laut dan pesisir, mengancam kehidupan nelayan, dan menguntungkan negara lain," katanya. 

Halaman 
Tag berita: