Andrew mengatakan, pada perdagangan Jumat (12/4), minyak mentah menunjukkan peningkatan pada jam perdagangan Eropa, mencapai US$ 87,45 per barel untuk penyerahan Mei, atau meningkat sebesar 2,86% dari sesi sebelumnya di New York Mercantile Exchange.
Sementara dalam analisis teknis, Andrew bilang, minyak mentah kemungkinan akan mendapat supportpada level US$ 84,55 per barel, dan resistance terletak pada US$ 87,60 per barel.
Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja Dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya juga naik sebesar 0,76% ke level US$ 105,86 per barel.
“Dari analisis serta rangkuman harga minyak hari ini, terlihat bahwa harga minyak cenderung mengalami kenaikan. Faktor-faktor seperti potensi konflik geopolitik dan penguatan dolar AS menjadi pendorong utama di balik kenaikan ini,” imbuhnya.
Andrew menyarankan kepada para investor dan pelaku pasar untuk terus memperhatikan perkembangan situasi tersebut dengan cermat, guna mengambil keputusan investasi yang tepat.
(Redaksi)