Pengembangan Bisnis Penerbangan Pemkot Samarinda Berlanjut
Sabtu, 2 Juli 2022 0:36
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA – Pemkot Samarinda berupaya mendorong pembangunan disegala aspek untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat pasca Covid - 19. Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda Andi Harun kepada awak media saat ditemui di balai kota. Dari hasil studi kelayakan proyek pengembangan bisnis penerbangan di Kota Samarinda. Secara sederhana, dua kriteria untuk menilai kelayakan adalah biaya yang diperlukan dan nilai yang dapat diperoleh. Melihat kondisi penerbangan saat ini (2022). Rata - rata data pergerakan pesawat kata Andi Harun saat Covid – 19 hingga sekarang minus diatas 100 persen dibanding sebelum Covid – 19. Begitu pula dengan jumlah penerbangan pasca relaksasi, disebutnya telah berkurang diatas 50 persen. “Dari hasil feasibility study yang kedua kalinya. Kesimpulan kondisi market pasar dari konsep bisnis penerbangan sangat menjanjikan. Dengan kalkulasi sangat konservatis sehingga ada perhitungan yang sangat optimistis,” kata Andi Harun seusai sholat Ashar di komplek balai kota Samarinda hari Jum’at (1/7/2022). Memilih Pesawat Buatan Benua Eropa AH-sapaan Andi Harun, menjelaskan alasan pemkot menjatuhkan pilihan pesawat menggunakan Avions de Transport Regional (ATR) 72 seri 600 lantaran karakter pesawat perintis dengan dua baling – baling itu dinilai mumpuni, karena sesuai dengan kondisi geografis Kaltim. Khusus Kaltim dalam sektor penerbangan lintas perintis. Sebelumnya, penerbangan maskapai Ekspress dan Kalstar lebih dulu beroperasi. Namun saat ini sudah tidak lagi berjalan. Dengan ceruk pasar potensial itu, rute antar provinsi juga bisa dilakukan, karena pesawat ATR 72 seri 600 bisa landing dan lepas landas di bandara APT Pranoto. Saat landing, dengan menggunakan bandara dengan landasan pacu 1600 meter minimal sudah dapat dilakukan. Bahkan jarak tempuh pesawat berkapasitas maksimal 50 penumpang itu sanggup menempuh perjalanan sepanjang 1600 kilometer. Sebagaimana diketahui, Covid – 19 berdampak terhadapa industri penerbangan di dunia. Saat ini, perusahaan penerbangan tertentu dapat melanjutkan penerbangan saja kata AH lagi sudah sangat bersyukur. Dengan begitu potensi bisnis penerbangan tersebut sangat – sangat terbuka. “Kami akan mendalami ini, karena sekarang banyak pesawat parkir dihampir seluruh dunia, jadi mendapatkan sewa dengan harga yang sangat murah ada peluang besar. Tidak seperti saat normal sebelum kondisi Covid – 19,” papar AH menerangkan. Pesawat buatan benua Eropa itu juga dinilai memiliki kecepatan kira - kira 900 knot/mil. Pesawat ini dipandang paling cocok untuk bisnis penerbangan di Kaltim antar destinasi. “Poin to poin antar wilayah dengan jarak yang dekat sangat cocok,” imbuhnya. Sebagai informasi, pabrik pesawat jenis tersebut didirikan pada 1981 dari Aérospatiale Prancis dan Aeritalia Italia
Berita terkait