Ditambahnya lagi, konsesi tambang itu di gunung layung hanya berjarak 6 kilometer dengan Kecamatan Barong Tongkok.

"Ada kebudayaan masyarakat yang bisa ikut hancur karena tambang. Nenek moyang kami sejak lama mendiami kawasan itu dibuktikan dengan lamin adat kuno yang saat ini menjadi wisata budaya," tambahnya.

Sementara itu warga lainnya, Cornelis Detam senda dengan dengan penolakan rencana penambangan itu karena bagian dari peninggalan nenek moyang.

Tepatnya di wilayah kampung juang asa, gunung layung berstus hutan adat yang diteken Presiden RI, Jokowi.

"Kami tak ingin hutan adat rusak dan hilangnya mata pencaharian kami," tegas Cornelis.

Sebagai informasi, Perusahaan PT Kencana Wilsa sejak tahun 2017 hingga saat ini telah membuka lahan dan membuat jalan hauling beserta pelabuhan Jety. ( Redaksi Politikal - 001)