Padahal, Pasar Induk memiliki luas kurang lebih 6 hektare dapat menampung pembeli dan pedagang dengan lebih teratur.
“Kita menyayangkan banyaknya pedagang yang beraktivitas di luar wilayah Pasar Induk, dengan hadirnya pasar tumpah ini,” ungkapnya.
Politisi Demokrat itu menilai, munculnya pasar tumpah sangat mengganggu aktivitas jual-beli pedagang maupun kontribusi Pendapat Asli Daerah (PAD).
Karena hanya pedagang yang berjualan di dalam Pasar Induk yang berkontribusi terhadap PAD dalam bentuk retribusi.
“Pasar tumpah itu kan tidak membayar retribusi,” imbuhnya.
Tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi, Agus menyampaikan, pasar tumpah yang berlokasi di bahu jalan pasti sangat mengganggu arus lalu lintas maupun keindahan kota.