Ia menegaskan tidak ada arahan dari tim maupun pasangan capres-cawapre nomor urut 3 untuk melakukan kecurangan tersebut.
Ganjar menegaskan pihaknya tidak pernah melakukan intimidasi bahkan tidak memiliki alat untuk praktik kecurangan tersebut.
"Kami masih waras pada soal seperti itu. Kita tidak pernah mengintimidasi, tidak punya alat itu," ujarnya.
Ganjar mengaku pihaknya siap diperiksa terkait dugaan kecurangan Pemilu untuk WNI di luar negeri.
"Dan kalau ada kecurangan, silakan periksa," tegas dia.
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tengah menelusuri dugaan surat suara yang sudah tercoblos di kolom salah satu paslon di TPSLN di Malaysia.
"Sedang dalam penelusuran Bawaslu," kata anggota Bawaslu Lolly Suhenty.
Menurut Lolly dugaan kecurangan itu diselidiki oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Malaysia di bawah pantauan Bawaslu.
"Saat ini sedang dilakukan penelusuran oleh Panwaslu LN (luar negeri), dalam pantauan langsung Bawaslu RI," katanya.
Anggota KPU Idham Holik mengatakan pihaknya akan mendalami dugaan kecurangan tersebut.
KPU siap menurunkan tim untuk pendalaman kasus tersebut.
"Kami akan mengirim tim untuk melakukan pendalaman terhadap semua informasi berkenaan dengan pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia baik pemungutan suara pos maupun KSK," ungkap Idham.
(REDAKSI)