Werner mengatakan, pihaknya menilai aksi China tersebut sudah masuk tahap mengkhawatirkan. Pemerintah AS telah mengajukan pengaduan resmi atas aksi yang tidak aman melalui saluran pribadi.
Namun Werner mengatakan, pihak terus melihat perilaku destabilisasi China di Laut China Selatan selama pandemi virus corona.
"Saat negara-negara lain fokus membenahi kondisi dalam negeri, China justru fokus ke luar,"tuturnya.
Pekan lalu, Angkatan Laut AS mengirim kapal perang litoral Gabrielle Giffords di dekat anjungan minyak dan gas di Malaysia setelah dilecehkan oleh kapal riset milik pemerintah China dan kapal perang lainnya.
China telah berdiskusi dengan anggota Asean mengenai kode etik yang mencakup sebagian besar di Laut China Selatan. Namun Werner mengatakan, Pentagon tetap skeptis mengenai kesungguhan China dalam perundingan tersebut.
"Mereka (China) terus mengintimidasi dan menggertak orang lain," katanya. Ia mengatakan Beijing telah melanggarkan janji Presiden China Xi Jinping di Gedung Putih pada 2015 untuk tidak melakukan militerisasi di Pulau-Pulau buatan manusia di Luat China Selatan.
Werner juga mengatakan armada kapal penangkap ikan China menuju semakin jauh ke arah selatan dalam lima tahun terakhir dari rantai pulau Paracel yang disengketakan di Laut China SElatan hingga Kepulauan Natuna dekat Malaysia dan Indonesia.