Cara lain yang dianggap Hasto sebagai langkah Jokowi untuk melanggengkan tiga periode yaitu membuntuti kampanye Ganjar-Mahfud di daerah.
"Khususnya di Jateng, Jatim, Lampung, dan NTT. Sebab Ganjar Pranowo itu presiden rakyat, dekat dengan wong cilik, memiliki program rakyat miskin yang diterima luas, dan menampilkan model kepemimpinan yang menyatu dengan rakyat, ditambah ketegasan Prof Mahfud MD," ucap Hasto Kristiyanto.
Terpisah, politikus PDIP Deddy Sitorus menganggap Presiden Jokowi tidak layak menyatakan boleh berkampanye dan memihak.
Deddy Sitorus berpendapat, Presiden hendaknya mengambil cuti jia ingin berkampanye untuk putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi calon presiden Prabowo Subianto.
"Itu sebenarnya tidak perlu diucapkan, kalau memang dia mau berkampanye untuk anaknya, ya, ajukan saja cuti," kata Deddy Sitorus.
Politikus PDIP dapil Kalimantan Utara ini menilai seharusnya Jokowi gentle mengkampanyekan anaknya sebagai pewaris kekuasaan.
"Sudah cuti aja, bilang, pilihlah anak saya (Gibran Rakabuming). Karena kekuasaan harus diturunkan memastikan berlanjut ke anak saya. Selesai," ungkap Deddy Sitorus.
Kubu Ganjar-Mahfud Disindir Kepedean
Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid menilai reaksi kubu Ganjar-Mahfud terhadap pernyataan Presiden Jokowi berlebihan.