“Insya Allah, ke depan, lokasi-lokasi parkir kita buat kantong-kantor parkir sehingga tidak lagi parkir di pinggir jalan, trotoar, dan semua yakin akan rapi.
Juru parkirnya digaji tetap dan dikelola perusda yang profesional dan semua dengan online sehingga tidak ada lagi kebocoran dana PAD kita melalui parkir.Baca Juga : Ditemukan Alat Bantu Pernafasan, Petugas Evakuasi Jasad Pria di Hotel Aida Menggunakan APD Lengkap, Hindari Bila Penyakit Corona
Menilai jawaban itu, Luthfi Wahyudi menyebut solusi tersebut memang masuk akal. “Masalahnya adalah kenapa kebijakan itu tidak diterapkan? Padahal, kandidat ini adalah wakil wali kota saat ini,” kata Luthfi seperti dilansir kaltimkece.id.
Sedangkan calon nomor wali kota Samarinda nomor urut 3 Zairin Zain mengaku tidak menutup mata juga apa yang terjadi saat ini.
Dia mengakui parkir liar ada di mana-mana.
Zairin mengakui bahwa juru parkir yang ada saat ini tidak pernah dilatih.
Hanya secara alami menjadi juru parkir. Sehingga banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Mereka tidak mengerti, seharusnya keluar mobil dulu baru jalan, ini tidak, sehingga terjadi insiden-insiden kecil.
Ini tentu tidak harus dibiarkan seperti itu. Dia berharap, dinas terkait harus memberikan satu program yang memang bisa menambah PAD karena dari parkir ini cukup besar.
Kalau dikelola dengan betul, Zairin yakin PAD akan meningkat.
“Saya belum tahu persis berapa dapat kalau dihitung riil-nya tapi saya kira cukup besar.
Tapi bila ini tidak tertata dengan bagus, tidak dikelola dengan baik, sehingga pemasukan PAD kita tidak terlalu besar. Dan ini sebenarnya sumber pendapatan tambahan yang bila dibiarkan sebenarnya sayang,” ungkapnya.
Lutfi Wahyudi menilai kebijakan yang ditawarkan Zairin tidak begitu jelas dan masih abstrak.
Padahal, kalau tidak salah, kandidat ini pernah menjadi pimpinan instansi yang berkaitan dengan pendapatan daerah. (*)