Jazilul tak sepakat dengan keputusan lima orang itu menemui presiden Israel. Sebab, masyarakat juga mengetahui bahwa Israel banyak melakukan kejahatan kemanusiaan pada masyarakat Palestina.
“Sudahlah publik tahu, publiklah yang akan menilai. Bahwa tindakan itu kurang tepat di tengah masyarakat Indonesia yang secara mayoritas berjuang untuk kemerdekaan Palestina,” ujar dia.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf telah meminta maaf atas perbuatan lima pengurus badan otonom NU itu. Ia mengaku memahami kemarahan dan kekecawaan masyarakat atas tindakan tersebut.
Gus Yahya menekankan, telah menanyakan pada lembaga badan otonom NU soal pertemuan lima pengurus itu dengan presiden Israel. Disebutkan bahwa kelimanya tak pernah meminta izin maupun diperintah untuk datang ke Israel.
(Redaksi)