Ia menuturkan, momentum Kaltim yang di usianya ke- 66 tahun harus berani berdaulat untuk melakukan perbaikan di segala sektor.
Apalagi posisi APBD Kaltim sudah mengalami peningkatan menjadi Rp17,2 triliun.
“Apa gunanya APBD besar jika tingkat kesejahteraan masyarakat biasa saja, dan ketimpangan infrastruktur masih ada di daerah pelosok, serta level jalan belum dinaikkan ke kelas A,” tegasnya.
Selain itu katanya, kesenjangan sumber daya manusia (SDM) mesti dilakukan pemerataan.
Sektor pendidikan Kaltim di-upgrade secara besar-besaran, baik dari peningkatan satuan pendidikannya, tenaga pendidiknya, seperti pembenahan pendidikan vokasi yang mesti dikuatkan dari sekarang.
Lanjutnya, status gurunya juga mesti diperhatikan, banyaknya guru honorer yang kompensasinya masih kurang jelas masih perlu diperhatikan.