Hal ini otomatis mengurangi pendapatan pedagang kantin yang mengandalkan penjualan makanan dan minuman di sekolah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Andi Harun lantas mengatakan jika program ini masih membtuhkan evaluasi yang lebih lanjut.
"Program ini baru berjalan satu minggu di SD 004, tentu ada beberapa hal yang harus kita pelajari dan cermati. Kita tidak hanya fokus pada manfaatnya yang jelas yaitu memberikan makan bergizi kepada anak-anak tetapi juga dampaknya bagi para pelaku usaha di kantin sekolah," ujar Andi Harun pada Kamis (30/1/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa kantin sekolah sebelumnya merupakan tumpuan utama bagi sebagian pedagang yang menggantungkan kehidupan mereka pada sektor ini.
Oleh karena itu, pihak pemerintah kota berjanji akan melakukan evaluasi untuk mencari solusi terbaik agar program MBG tetap berjalan dengan baik tanpa menimbulkan dampak negatif bagi para pedagang kantin dan pelaku UMKM lainnya.
"Ke depan kami akan turun langsung untuk melakukan evaluasi. Kami akan rumuskan langkah-langkah yang tepat agar baik program MBG maupun para pengusaha kuliner di sekolah-sekolah dapat berjalan dengan seimbang," pungkasnya.
(*)